Saturday 12 November 2011

Peranan Pupuk dan Urine Kelinci

Pada dasarnya di dalam tanah telah tersedia unsur hara dan mineral yang cocok untuk tanaman. Namun dalam jangka panjang persediaan dalam tanah semakin berkurang dan akibatnya terjadi ketidak seimbangan antara penyerapan hara yang cepat dengan pembentukan hara yang lambat. Oleh karenanya dalam pertanian yang intensif diperlukan pupuk kandang maupun pupuk buatan.
Meskipun pupuk kandang yang berasal dari kotoran ternak mengandung zat hara yang lebih sedikit, namun mempunyai kelebihan yaitu dapat memperbaiki sifat tanah antara lain :
  1. memudahkan penyerapan air hujan;
  2. memperbaiki kemampuan tanah dalam mengikat air,
  3. mengurangi erosi,
  4. memberikan lingkungan tumbuh yang baik bagi kecambah biji dan akar,
  5. merupakan sumber unsur hara tanaman.
Dengan demikian pupuk kandang dapat membuat tanah lebih subur, gembur serta lebih mudah diolah. Dampak positif kotoran ternak terhadap kesuburan tanah adalah melalui dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme yang menghasilkan karbon dioksida (CO2), air dan mineral yang dibutuhkan oleh tanaman seperti Nitrogen (N), Phospor (P) dan Kalium (K). Dengan demikian kotoran ternak dapat menjadi sumber nutrisi bagi tanaman.
Potensi Kotoran dan Urine Kelinci
Ternak kelinci dapat menghasilkan kotoran dan urine dalam jumlah yang cukup banyak. Dengan pengolahan secara sederhana kotoran dapat diubah menjadi pupuk organik yang sangat bermanfaat bagi peningkatan kesuburan tanah pada areal tanaman sayuran.
Ada 2 (dua) aspek penting dalam penggunaan kotoran ternak sebagai pupuk yaitu nilai penggunaannya dan sebagai sumber hara yang dibutuhkan tanaman hias, hortikultura dan sayuran. Harga jual pupuk kelinci tinggi Rp. 3000,-/kg, sedangkan harga urine kelinci Rp. 5.000,-/liter.
Proses Pembuatan Pupuk dari Kotoran dan Urine Kelinci
Semua bahan yang sudah dipersiapkan dimasukkan dalam satu wadah bisa ember plastik besar atau yang lain kecuali NPK. Semua bahan dicampur, lalu aduk-aduk sampai merata/tercampur kemudian dibiarkan selama sehari semalam, pengadukan diulangi sampai kelihatan seperti bubut yang sangat cair. Selanjutnya dilakukan penyaringan sampai tuntas, sisa ampas juga dipres agar tidak ada yang tersisa selanjutnya dicampurkan pula NPK yang ada dan diaduk ulang sampai merata lalu dibiarkan selama sehari, bila sudah selesai berikutnya semua cairan bisa dimasukkan dalam jerigen plastik kalau tidak akan segera digunakan.
Sedangkan sisa ampas hasil proses pembuatan pupuk urine bisa dijadikan pupuk kompos yang sangat baik untuk tanaman hias dalam pot.

0 comments:

Post a Comment